Tuesday 17 March 2015

Hubungan gaya hidup pasien hipertensi dengan resiko terjadinya strok.



BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Modernisasi  biasanya  mengubah  gaya  hidup menjadi lebih praktis. Kebiasaan makan berlebihan, kurang  olah  raga,  merokok,  dan  kurang  istirahat cenderung  dimiliki  oleh  masyarakat  saat  ini, khususnya  di  daerah  perkotaan  (Dalimartha, Setiawan, 2008).Secara  signifikan  penyakit  tidak  menular  terus meningkat  dan  menjadi  salah  satu  penyebab kematian  di  Indonesia,  terlepas  dari  beberapa penyakit  di  atas.  Proporsi  angka  kematian  akibat penyakit  tidak  menular  (PTM)  meningkat  dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001  dan  59,5%  pada  tahun  2007.  Penyebab kematian  tertinggi  dari  seluruh  penyebab  kematian adalah  stroke  (15,4%),  disusul  hipertensi,  diabetes, , dan penyakit paru obstruktif (Sedyaningsih, Endang, 2011).Penyakit  yang  lebih  dikenal  sebagai  tekanan  darah tinggi   merupakan  faktor  resiko  utama  dari perkembangan  penyakit  jantung  dan  stroke.
Penyakit  hipertensi  juga  disebut  sebagai  the  silent diseases  karena  tidak  terdapat  tanda-tanda  atau gejala  yang  dapat  dilihat  dari  luar.  Perkembangan hipertensi  berjalan  secara  perlahan,  tetapi  secarapotensial  sangat  berbahaya  (Dalimartha,  Setiawan, 2008). Gaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi  timbulnya  hipertensi  pada  seseorang.  Gaya hidup  modern  dengan  pola  makan  dan  gaya  hidup tertentu,  cenderung  mengakibatkan  terjadinya hipertensi.  Beberapa  diantaranya  adalah  konsumsi lemak  dan  garam  tinggi,  kegemukan,  merokok, minum  minuman  mengandung  alkohol,  dan  stres emosional (Anies, 2006). Berdasarkan    hasil  studi  pendahuluan  yang dilakukan  pada  10  pasien  hipertensi  yang melakukan  kontrol  di  Klinik  Rawat  Jalan  Rumah Sakit  Santo  Borromeus  yaitu  Klinik  Jantung  dan Klinik  Penyakit  Dalam  didapatkan  10  orang  suka makan  jeroan,  makan  makanan  yang  bersantan, makan  roti/kue  yang  mengandung  mentega  dan makan  makanan  yang  diawetkan,  9  orang  suka mengkonsumsi  ikan  asin,  soft  drinkdan  keju,  3 orang merupakan perokok aktif, 7 orang mengalami obesitas, 5 orang  sering  mengalami stres emosional dan  4  diantaranya  pernah  mengalami  keluhan merasa  baal  dan  lemah  pada  salah  satu  bagian tubuhnya.

B.Identifikasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungannya  gaya hidup penderita hipertensi dengan terjadinya strok 

C.Tujuan
1.      Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya hidup pasin hipertensi dengaresiko terjadinya strok.

2.      Tujuan Khusus
a.       Mengetahui tentang gaya hidup pada pasien hipertensi
b.      Mengetahui tentang asupan  karbohidrat pada pasien diabetes tipe II
c.       Mengetahui tentang status gizi pada pasien diabetes tipe II
d.      Mengetahui tentang kadar gula darah pada pasien diabetes tipe II
e.       Mengetahui hubungan serat dengan status gizi.
f.       Mengetahui hubungan serat dengan kadar gula darah.
g.      Mengetahui hubungan karbohidrat dengan status gizi.
h.      Mengetahui hubungan karbohidrat dengan kadar gula darah.

A.    Manfaat
1.      Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau masukan kepada pemerintah mengenai hubunga gaya hidup pada pasien hipertensi
2.      Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi masyarakat sehingga dapat melakukan hubungan gaya hidup pada pasien hipertensi dengan resiko terjadinya strok
3.Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi sehingga dapat melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut terkait hubungan gaya hidup pasien hipertensi dengan resiko terjadinya strok
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Penyakit Hipertensi
1.  Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial  yang  langsung  terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008).b.  Klasifikasi  hipertensi  menurut  JNC  VII ialah:1)  Normal:  sistole  <120  mmHg  daan diastole <80 mmHg.2)  Prehipertensi: sistole 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg.3)  Hipertensi  tahap  1:  sistole140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg.4)  Hipertensi  tahap  2:  sistole  >160  mmHg dan diastole >100 mmHg.(Turner,Rick, 2010).2.  EtiologiBerdasarkan  penyebabnya,  ada  dua  jenis hipertensi, yaitu:a.  Hipertensi primer Hipertensi  primer  adalah  hipertensi  yang belum  diketahui  penyebabnya  dengan jelas.  Berbagai  faktor  diduga  sebagai penyebab  hipertensi  primer,  seperti bertambahnya  umur,  stres  psikologis,  dan faktor  keturunan.  Sekitar  90%  pasien hipertensi masuk dalam kategori ini.
1)  Penyebab hipertensi primer:a)  Gaya hidupGaya  hidup  sering  merupakan  faktor resiko  penting  bagi  timbulnya hipertensi  pada  seseorang.  Gaya  hidup modern  dengan  pola  makan  dan  gaya hidup  tertentu,  cenderung mengakibatkan  terjadinya  hipertensi. Beberapa diantaranya  adalah  konsumsi lemak,  konsumsi  natrium,  merokok, stres  emosional,  konsumsi  alkohol  dan obesitas (Anies, 2006)
2)Hipertensi sekunderHipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa proses patologik yang dapat dikenali,  biasanya  yang terkait dengan fisiologi ginjal (Graber, Mark,dkk, 2006).  Bila  faktor  penyebab  dapat  diatasi, tekanan darah dapat kembali normal. Pada  bentuk  sekunder  dari  hipertensi, penyakit  parenkim  dan  penyakit renovaskular  adalah  faktor  penyebab  yang paling  umum.  Kontrasepsi  oral  telah dihubungkan  dengan  hipertensi  ringan  yang berhubungan  dengan  peningkatan  substrat rennin dan peningkatan kadar angiotensin II dan aldosteron.
3.  InsidenInsiden  hipertensi  meningkat  dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar  2%  pada  usia  25  tahun  atau  kurang, meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia 70 tahun (Davey, Patrick, 2005).
4.  Komplikasi Pada HipertensiResiko  yang  paling  banyak  terjadi  akibat komplikasi dari penyakit hipertensi ialah stroke sehingga  peneliti  membatasi  untuk  membahas hanya tentang penyakit  stroke.Komplikasi  yang sering timbul ialah stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal (Gunawan, Lany, 2007).
5.  Gejala stroke Serangan  stroke  sering  kali  datang  secara mendadak,  tidak  terduga  sebelumnya.  Namun pada  beberapa  kasus,  terutama  stroke  tipe iskemik,  biasanya  didahului  oleh  semacam peringatan  yang  dikenal  sebagai  transient chemic attack  (TIA). Gejala TIA mirip dengan strike  kecuali  durasi  waktu.  TIA  hanya berlangsung selama beberapa menit atau kurang dari 24 jam, dan penderita akan kembali normal seperti sediakala. Sedangkan stroke berlangsung selama  24  jam  atau  lebih,  meninggalkan kecacatan  menetap,  atau  berakhir  dengan kematian.Beberapa gejala TIA yang menyerupai gejala stroke adalah:
a.  Kelemahan  pada  tungkai  atau  lengan  di  sisi kiri atau kanan.
b.  Kesulitan berbicara sefasih biasanya.
c.  Kesulitan berjalan akibat  kelemahan tungkai atau adanya gangguan keseimbangan.
d.  Penderita  tiba-tiba  seperti  orang kebingungan tanpa sebab yang jelas.
e.  Tiba-tiba tidak dapat melihat pada salah satu atau kedua matanya.
f.  Penderita  merasakan  nyeri  kepala  yang sangat kuat.

6.  Hubungan Hipertensi Dan StrokeStroke  dapat  terjadi  akibat  hemoragi  tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas dari  pembuluh  darah,  selain  otak  yang  terpajan tekanan  tinggi.  Stroke  dapat  terjadi  pada hipertensi  kronis  apabila  arteri  yang memperdarahi  otak  mengalami  hipertrofi dan penebalan sehingga aliran darah ke otak yang di perdahani berkurang





BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode dan Desain Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  metode  kuantitatif, desainanalitik  korelasi  dengan  pendekatan dalah  cross  sectional  mengenai  Hubungan Gaya  Hidup  Pada  Pasien  Hipertensi  Dengan Resiko  Terjadinya  Stroke  Di  Poliklinik  Rawat Jalan Rumah Sakit M.YUNUS
Desain penelitian cross-sectional, yaitu suatu desain penelitian yang sifatnya sesaat pada suatu waktu dan tidak diikuti terus-menerus dalam kurun waktu tertentu. Sehingga desain penelitian cross-sectional ini tidak diperlukan pengukuran ulang (Notoatmodjo, 2012).

B.Kerangka konsep
                                          
                                          

C.Lokasi dan waktu
Di rs. M.Yunus, selama kurang lebih 1 bulan, tahun 2014.

D.Populasi dan Sampel
A.Populasi
Dalam  penelitian  ini  populasi   yang  diambil adalah  klien  rawat  jalan  di  Klinik  Rawat  Jalan Rumah Sakit M.YUNUS dengan batasan  klien  adalah  klien  yang  menderita hipertensi  yang  berusia  25-70  tahun  yang berobat  pada  bulan mei  sebanyak  77  orang. dengan  batasan  waktu  penelitian  dari  Mei-september 2013  sebanyak  77  responden.
 Dalam  penelitian ini  digunakan  tehnik  non  probality  sampling yaitu  purposive  sampling  dengan  cara  melihat status pasien yang berobat di klinik rawat jalan yaitu klinik jantung dan klinik penyakit dalam.,lalu  peneliti  akan  menyesuaikan  dengan  waktu dan kriteria inklusi yaitu:
b.Sampel
a.Klien yang rawat jalan di Rumah Sakit Santo Borromeus  yaitu  klinik  jantung  dan  klinik penyakit dalam.
b.Klien dengan penyakit hipertensi.
c.Klien yang berusia 25-70 tahun.
d.Klien  yang  bersedia  menjadi responden  dan mendatangani surat persetujuan.
e.Klien dengan keadaan umum baik

E. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No.
Variabel
Definisi
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
1.
Gaya hidup
Jrang melakukan aktifitas fisik,suka mengkonsumsi makanan yang  banyak meengandung lemak jenuh
Wawancara dengan diajukannya pertanyaan kepada responden

Kuesioner dan Form FFQ Semikuantitatif
0.Tidak Biasa, jika dalam seminggu melakukan sarapan < 4 kali dan mengandung   energi < 410-512,5 kalori (20-25%) dari kebutuhan total sehari

1. Biasa, jika dalam seminggu melakukan sarapan > 4 kali dan mengandung energi 410-512,5 kalori (20-25%) dari kebutuhan total sehari
Ordinal
2.
Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial  yang  langsung  terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008).
Wawancara dengan diajukannya pertanyaan kepada responden

Kuesioner dan Form FFQ Semikuantitatif
0, Tidak Biasa, jika < 5 kali seminggu dan < 205 kalori (10%) dari kebutuhan energi total

1, Biasa, jika > 5 kali seminggu dan > 205 kalori (10%) dari kebutuhan energi total
Ordinal
3.
Strok


Dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan

Timbangan injak dan Mikrotoise

0.Kurang, apabila <P5

1. Baik, apabila > P5


Ordinal

F.Instrumen Penelitian
Dalam  penelitian  ini  digunakan  instrument penelitian  yaitu  kuesioner. Penelitin menggunakan  lembar  kuesioner  dengan  skala Guttmann  yaitu  “ya”  dan  “tidak”  yang  berisi pertanyaan positif dan negatif. Untuk pertanyaan positif bernilai satu (1) untuk jawaban “ya” dan bernilai  nol  (0)  untuk  jawaban  “tidak”,  dan untuk pertanyaan negatif benilai satu (1) untuk jawaban  “tidak”  dan  bernilai  nol  (0)  untuk jawaban “ya”


.
G.Cara Pengumpulan Data
a.       Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari data konsumsi  makanan pasien dengan cara melihat hasil recall 24 jam dan mewawancarai kebiasaan pasien
b.      Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara mengambil data yang ada di Rumah sakit M.yunus Bengkulu tersebut, yaitu jumlah seluruh pasien hipertensi

H.Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan proses pengolahan. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Editing (Pemeriksaaan Data)
     Kegiatan ini meliputi pemeriksaaan dan melengkapi serta memperbaiki data yang telah ada secara keseluruhan.
2.    Coding (Pengkodean Data)
     Hasil yang sudah ada kemudian diklasifikasikan dengan memberikan kode.
3.    Tabulating (Tabulasi Data)
     Tabulasi data dengan memberikan skor masing-masing jawaban responden.
4.    Entry (Memasukkan Data)
     Memasukkan data tersebut kedalam komputer dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) for Windows versi 16.0.
5.    Cleaning (Pembersihan Data)
     Sebelum melakukan analisis data, dilakukan pengecekan, pembersihan, jika dtemukan kesalahan pada entry data.

I.Analisis Data
1.    Analisa Univariat
Dilakukan untuk melihat gambaran frekuensi dari variabel independen (gaya hidup,dan hipertensi) dan variabel dependen (strok). Data disajikan dalam bentuk tabel dan interprestasikan.

2.    Analisa Bivariat
Analisa bivariat yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen (gaya hidup,hipertensi) dengan variabel dependen (strok) maka penelitian ini menggunakan tabel 2X2 uji statistik chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Bila nilai p value ≤ 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna, ini berarti ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Bila nilai p value > 0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna, ini berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan dependen.



















DAFTAR PUST

Alimul ,  Azis. 2002.  Riset Keperawatan  & Tehnik
Penelitian  Ilmiah  Edisi  Pertama.  Jakarta:
Salemba Medika
Anies.  2006.  Waspada  Ancaman  Penyakit  Tidak
Menular  Solusi  Pencegahan  dari  Aspek
Perilaku  dan  Lingkungan.2006.  Jakarta:  TT
Elex Media Komputindo
Asmani. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
EGC
Azis,  Iwan,  dkk.  2010.  Pembangunan
Berkelanjutan: Peran dan Kontribusi.  Jakarta:
Kepustakaan popular Gramedia
Brashers,  Valentina.2007.  Aplikasi  Klinis
Patofisiologi:  Pemeriksaan  &  Manajemen.
Jakarta: EGC
Budiman.2011.Ilmu  Kedokteran  Pencegahan  &
Komunitas.Jakarta: EGC
Cahyono,  Suharjo.  2008.Gaya  Hidup  dan  Penyakit

Modern. Jogjakarta: Kanisius

No comments:

Post a Comment

BELAJAR MENGETIK