PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Modernisasi biasanya mengubah gaya hidup menjadi lebih praktis. Kebiasaan makan berlebihan, kurang olah raga, merokok, dan kurang istirahat cenderung dimiliki oleh masyarakat saat ini, khususnya di daerah perkotaan (Dalimartha, Setiawan, 2008).Secara signifikan penyakit tidak menular terus meningkat dan menjadi salah satu penyebab kematian di Indonesia, terlepas dari beberapa penyakit di atas. Proporsi angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, , dan penyakit paru obstruktif (Sedyaningsih, Endang, 2011).Penyakit yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama dari perkembangan penyakit jantung dan stroke.
Penyakit hipertensi juga disebut sebagai the silent diseases karena tidak terdapat tanda-tanda atau gejala yang dapat dilihat dari luar. Perkembangan hipertensi berjalan secara perlahan, tetapi secarapotensial sangat berbahaya (Dalimartha, Setiawan, 2008). Gaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi timbulnya hipertensi pada seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan gaya hidup tertentu, cenderung mengakibatkan terjadinya hipertensi. Beberapa diantaranya adalah konsumsi lemak dan garam tinggi, kegemukan, merokok, minum minuman mengandung alkohol, dan stres emosional (Anies, 2006). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 pasien hipertensi yang melakukan kontrol di Klinik Rawat Jalan Rumah Sakit Santo Borromeus yaitu Klinik Jantung dan Klinik Penyakit Dalam didapatkan 10 orang suka makan jeroan, makan makanan yang bersantan, makan roti/kue yang mengandung mentega dan makan makanan yang diawetkan, 9 orang suka mengkonsumsi ikan asin, soft drinkdan keju, 3 orang merupakan perokok aktif, 7 orang mengalami obesitas, 5 orang sering mengalami stres emosional dan 4 diantaranya pernah mengalami keluhan merasa baal dan lemah pada salah satu bagian tubuhnya.
B.Identifikasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungannya gaya hidup penderita hipertensi dengan terjadinya strok
C.Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya hidup pasin hipertensi dengaresiko terjadinya strok.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang gaya hidup pada pasien hipertensi
b. Mengetahui tentang asupan karbohidrat pada pasien diabetes tipe II
c. Mengetahui tentang status gizi pada pasien diabetes tipe II
d. Mengetahui tentang kadar gula darah pada pasien diabetes tipe II
e. Mengetahui hubungan serat dengan status gizi.
f. Mengetahui hubungan serat dengan kadar gula darah.
g. Mengetahui hubungan karbohidrat dengan status gizi.
h. Mengetahui hubungan karbohidrat dengan kadar gula darah.
A. Manfaat
1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau masukan kepada pemerintah mengenai hubunga gaya hidup pada pasien hipertensi
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi masyarakat sehingga dapat melakukan hubungan gaya hidup pada pasien hipertensi dengan resiko terjadinya strok
3.Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi sehingga dapat melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut terkait hubungan gaya hidup pasien hipertensi dengan resiko terjadinya strok
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008).b. Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII ialah:1) Normal: sistole <120 mmHg daan diastole <80 mmHg.2) Prehipertensi: sistole 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg.3) Hipertensi tahap 1: sistole140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg.4) Hipertensi tahap 2: sistole >160 mmHg dan diastole >100 mmHg.(Turner,Rick, 2010).2. EtiologiBerdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hipertensi, yaitu:a. Hipertensi primer Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan jelas. Berbagai faktor diduga sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan faktor keturunan. Sekitar 90% pasien hipertensi masuk dalam kategori ini.
1) Penyebab hipertensi primer:a) Gaya hidupGaya hidup sering merupakan faktor resiko penting bagi timbulnya hipertensi pada seseorang. Gaya hidup modern dengan pola makan dan gaya hidup tertentu, cenderung mengakibatkan terjadinya hipertensi. Beberapa diantaranya adalah konsumsi lemak, konsumsi natrium, merokok, stres emosional, konsumsi alkohol dan obesitas (Anies, 2006)
2)Hipertensi sekunderHipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh beberapa proses patologik yang dapat dikenali, biasanya yang terkait dengan fisiologi ginjal (Graber, Mark,dkk, 2006). Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal. Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular adalah faktor penyebab yang paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat rennin dan peningkatan kadar angiotensin II dan aldosteron.
3. InsidenInsiden hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2% pada usia 25 tahun atau kurang, meningkat menjadi 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia 70 tahun (Davey, Patrick, 2005).
4. Komplikasi Pada HipertensiResiko yang paling banyak terjadi akibat komplikasi dari penyakit hipertensi ialah stroke sehingga peneliti membatasi untuk membahas hanya tentang penyakit stroke.Komplikasi yang sering timbul ialah stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal (Gunawan, Lany, 2007).
5. Gejala stroke Serangan stroke sering kali datang secara mendadak, tidak terduga sebelumnya. Namun pada beberapa kasus, terutama stroke tipe iskemik, biasanya didahului oleh semacam peringatan yang dikenal sebagai transient chemic attack (TIA). Gejala TIA mirip dengan strike kecuali durasi waktu. TIA hanya berlangsung selama beberapa menit atau kurang dari 24 jam, dan penderita akan kembali normal seperti sediakala. Sedangkan stroke berlangsung selama 24 jam atau lebih, meninggalkan kecacatan menetap, atau berakhir dengan kematian.Beberapa gejala TIA yang menyerupai gejala stroke adalah:
a. Kelemahan pada tungkai atau lengan di sisi kiri atau kanan.
b. Kesulitan berbicara sefasih biasanya.
c. Kesulitan berjalan akibat kelemahan tungkai atau adanya gangguan keseimbangan.
d. Penderita tiba-tiba seperti orang kebingungan tanpa sebab yang jelas.
e. Tiba-tiba tidak dapat melihat pada salah satu atau kedua matanya.
f. Penderita merasakan nyeri kepala yang sangat kuat.
6. Hubungan Hipertensi Dan StrokeStroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh darah, selain otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan penebalan sehingga aliran darah ke otak yang di perdahani berkurang
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desainanalitik korelasi dengan pendekatan dalah cross sectional mengenai Hubungan Gaya Hidup Pada Pasien Hipertensi Dengan Resiko Terjadinya Stroke Di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit M.YUNUS
Desain penelitian cross-sectional, yaitu suatu desain penelitian yang sifatnya sesaat pada suatu waktu dan tidak diikuti terus-menerus dalam kurun waktu tertentu. Sehingga desain penelitian cross-sectional ini tidak diperlukan pengukuran ulang (Notoatmodjo, 2012).
B.Kerangka konsep
C.Lokasi dan waktu
Di rs. M.Yunus, selama kurang lebih 1 bulan, tahun 2014.
D.Populasi dan Sampel
A.Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah klien rawat jalan di Klinik Rawat Jalan Rumah Sakit M.YUNUS dengan batasan klien adalah klien yang menderita hipertensi yang berusia 25-70 tahun yang berobat pada bulan mei sebanyak 77 orang. dengan batasan waktu penelitian dari Mei-september 2013 sebanyak 77 responden.
Dalam penelitian ini digunakan tehnik non probality sampling yaitu purposive sampling dengan cara melihat status pasien yang berobat di klinik rawat jalan yaitu klinik jantung dan klinik penyakit dalam.,lalu peneliti akan menyesuaikan dengan waktu dan kriteria inklusi yaitu:
b.Sampel
a.Klien yang rawat jalan di Rumah Sakit Santo Borromeus yaitu klinik jantung dan klinik penyakit dalam.
b.Klien dengan penyakit hipertensi.
c.Klien yang berusia 25-70 tahun.
d.Klien yang bersedia menjadi responden dan mendatangani surat persetujuan.
e.Klien dengan keadaan umum baik
E. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No.
|
Variabel
|
Definisi
|
Cara Ukur
|
Alat Ukur
|
Hasil Ukur
|
Skala Ukur
|
1.
|
Gaya hidup
|
Jrang melakukan aktifitas fisik,suka mengkonsumsi makanan yang banyak meengandung lemak jenuh
|
Wawancara dengan diajukannya pertanyaan kepada responden
|
Kuesioner dan Form FFQ Semikuantitatif
|
0.Tidak Biasa, jika dalam seminggu melakukan sarapan < 4 kali dan mengandung energi < 410-512,5 kalori (20-25%) dari kebutuhan total sehari
1. Biasa, jika dalam seminggu melakukan sarapan > 4 kali dan mengandung energi 410-512,5 kalori (20-25%) dari kebutuhan total sehari
|
Ordinal
|
2.
|
Hipertensi
|
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang langsung terus-menerus (Brashers, Valentina, 2008).
|
Wawancara dengan diajukannya pertanyaan kepada responden
|
Kuesioner dan Form FFQ Semikuantitatif
|
0, Tidak Biasa, jika < 5 kali seminggu dan < 205 kalori (10%) dari kebutuhan energi total
1, Biasa, jika > 5 kali seminggu dan > 205 kalori (10%) dari kebutuhan energi total
|
Ordinal
|
3.
|
Strok
|
Dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
|
Timbangan injak dan Mikrotoise
|
0.Kurang, apabila <P5
1. Baik, apabila > P5
|
Ordinal
|
F.Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan instrument penelitian yaitu kuesioner. Penelitin menggunakan lembar kuesioner dengan skala Guttmann yaitu “ya” dan “tidak” yang berisi pertanyaan positif dan negatif. Untuk pertanyaan positif bernilai satu (1) untuk jawaban “ya” dan bernilai nol (0) untuk jawaban “tidak”, dan untuk pertanyaan negatif benilai satu (1) untuk jawaban “tidak” dan bernilai nol (0) untuk jawaban “ya”
.
G.Cara Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari data konsumsi makanan pasien dengan cara melihat hasil recall 24 jam dan mewawancarai kebiasaan pasien
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara mengambil data yang ada di Rumah sakit M.yunus Bengkulu tersebut, yaitu jumlah seluruh pasien hipertensi
H.Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan proses pengolahan. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :
1. Editing (Pemeriksaaan Data)
Kegiatan ini meliputi pemeriksaaan dan melengkapi serta memperbaiki data yang telah ada secara keseluruhan.
2. Coding (Pengkodean Data)
Hasil yang sudah ada kemudian diklasifikasikan dengan memberikan kode.
3. Tabulating (Tabulasi Data)
Tabulasi data dengan memberikan skor masing-masing jawaban responden.
4. Entry (Memasukkan Data)
Memasukkan data tersebut kedalam komputer dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) for Windows versi 16.0.
5. Cleaning (Pembersihan Data)
Sebelum melakukan analisis data, dilakukan pengecekan, pembersihan, jika dtemukan kesalahan pada entry data.
I.Analisis Data
1. Analisa Univariat
Dilakukan untuk melihat gambaran frekuensi dari variabel independen (gaya hidup,dan hipertensi) dan variabel dependen (strok). Data disajikan dalam bentuk tabel dan interprestasikan.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen (gaya hidup,hipertensi) dengan variabel dependen (strok) maka penelitian ini menggunakan tabel 2X2 uji statistik chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Bila nilai p value ≤ 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna, ini berarti ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Bila nilai p value > 0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna, ini berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan dependen.
DAFTAR PUST
Alimul , Azis. 2002. Riset Keperawatan & Tehnik
Penelitian Ilmiah Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Medika
Anies. 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak
Menular Solusi Pencegahan dari Aspek
Perilaku dan Lingkungan.2006. Jakarta: TT
Elex Media Komputindo
Asmani. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
EGC
Azis, Iwan, dkk. 2010. Pembangunan
Berkelanjutan: Peran dan Kontribusi. Jakarta:
Kepustakaan popular Gramedia
Brashers, Valentina.2007. Aplikasi Klinis
Patofisiologi: Pemeriksaan & Manajemen.
Jakarta: EGC
Budiman.2011.Ilmu Kedokteran Pencegahan &
Komunitas.Jakarta: EGC
Cahyono, Suharjo. 2008.Gaya Hidup dan Penyakit
Modern. Jogjakarta: Kanisius
No comments:
Post a Comment