Wednesday 18 March 2015

MAKALAH SIFAT KEWIRAUSAHAAN




BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG

Istilah wirausaha/wiraswasta/enterpreuneurship merupakan istilah yang relative baru. Istilah ini pada awalnya diperkenalkan oleh Schumpeter yang melihat bahwa keseluruhan proses dari perubahan ekonomi tergantung pada orang yang membuatnya terjadi. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya.
Geoffrey G. Meredith (2004:50) dalambukunya yang berjudul “Kewirausahaan Teori dan Praktek” yang dialih bahasa oleh Andre Asparsayogi, mengemukakan bahwa : “Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses”.
Berdasarkan definisi diatas, wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan secara intuisi dalam melihat dan mengelola setiap peluang yang ada, yaitu kesempatan usaha yang dimanfaatkannya untuk meraih keuntungan menuju kesuksesan. Dan wirausaha merupakan pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewira-swastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya.
Kewirausahaan juga merupakan suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian menanggung risiko. Hal inilah yang menarik perhatian kami, sehingga pada pembuatan makalah ini kami mengambil judul “Sifat-sifat Yang Perlu Dimiliki Wirausaha


1.2  RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dalam makalah ini akan membahas sifat-sifat yang harus dimiliki dalam kewirausahaan. Dalam hal ini penulis membahas pada hal-hal berikut :

1.      Sifat-sifat apa sajakah yang harus di miliki seorang wirausaha?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan tujuan penulisan makalah kewirausahaan di atas maka kami dapat merumuskan manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
   
  Bagi Mahasiswa :
Penulisan makalah ini dapat membantu mahasiswa di dalam memahami kewirausahaaan dan dapat mengetahui konsep /proses/cara mengimplementasikan dalam praktik bisnis yang beretika.
 
Bagi Dosen :
Penulisan makalah ini dapat membantu dosen dalam proses belajar mengajar mengenai kewirausahaan sehingga memudahkan mahasiswanya untuk memahami apa yang telah dijelaskan dosen.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1  SIFAT-SIFAT YANG DI MILIKI WIRAUSAHA
Sifat –sifat yang harus dimiliki dalam berwirausaha pada prinsipnya adalah sifat atau dasar atau watak manusia sesuai dengan Fitrah manusia sendiri. seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat kedepan bukan hanya melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat, untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
v  PercayaDiri
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif dan kritis.Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi ia mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi,  mau menolong orng lain, dan yang paling tinggi ialah kedekatannya dengan khaliq sang pencipta, Allah SWT. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.
v   Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Orang  ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestaasi kemudian.  Akan tetapi, ia
gandrung
 pada  prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang selalu memikirkan prestise lebih dulu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami kemajuan. Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita  akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan itu pekerjaan halal.
v  Pengambilan resiko
Dalam wirausaha penuh dengan tantangan dan resiko, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.


v  Kepemimpinan
Kepemimpinan memang ada dalm diri masing-masing individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimipinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Initergantung kepada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia pimpin. Pemimpin yang baik harus mau  menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsif.
v  Keorisinilan
Orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya. Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru.  Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sanngat menunjang kemajuan bisnisnya
v  Berorientasi kemasa Depan
Seorang  wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi kedepan, apa yang hendak ia lakukan, apa yang ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu factor kuntinuitas harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh kedepan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
Fadel Muhammad menyatakan ada tujuh ciri yang merupakan identitas melekat pada diri seorang wirausaha, yaitu:

1. Kepemimpinan
Ini adalah faktor kunci bagi seseorang wirausaha. Dengan keunggulan bidang kepemimpinan, maka seseorang wirausaha akan sangat memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungan kerja/personal dan efektifitas. Pemimpin yang berorientasi pada ketiga faktor diatas, senantiasa tampil hangat, mendorong pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan dan selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai. 

2. Inovasi
Inovasi selalu membawa perkembangan dan perubahan ekonomi, demikian dikatakan oleh Joseph Schumpeter. Teori Schumpeter merangsang seseorang untuk berinovasi. Inovasi yang dimaksud bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdaya gunanya sumber ekonomi kearah yang lebih produktif. Seorang wirausahawan, sebagai innovator harus merasakan gerakan ekonomi di masyarakat. Persoalan-persoalan yang muncul dari gerakan ekonomi tersebut selalu diantisipasinya dengan penggunaan inovasi. 

3. Cara Pengambilan Keputusan
Menurut ahli kedokteran mutakhir terdapat perbedaan signifikan antara fungsi otak kiri atau fungsi otak kanan. Otak kiri berfungsi menganalisa atau menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana. Otak kanan berfungsi melakukan pemikiran kreatif tanpa didahului suatu argumentasi. Otak kiri dan otak kanan senantiasa dilakukan secara bersama-sama. Setiap orang akan berbeda tekanan pemakaian kedua otak itu. Ada yang cenderung didominasi oleh otak kanan. Pandangan ini diungkapkan oleh Roger Sperry pada tahun 1981, ia mendapat hadiah Nobel atas pembuktiannya tentang teori otak terpisah ini. Secara umum dari 95 % orang yang menggunakan tangan kanan (tidak kidal), bagian kiri otak tidak hanya mengendalikan bagian kanan tubuhnya tetapi juga melakukan pemikiran yang analitis, linier, verbal, dan rasional. Fungsi otak kiri lah yang bekerja apabila anda membuat neraca pembukuan, mengingat nama dan tanggal, atau penyusunan tujuan dan sasaran. Bagian otak kanan mengendalikan bagian kiri tubuh manusia dan bersifat holistik, imajinatif, non-verbal, dan artistik. Apabila anda mengingat kembali wajah orang, perasaan indahnya musik, atau membayangkan sesuatu, berarti anda memfungsikan otak sebelah kanan. Seorang wirausahawan adalah mereka yang cenderung didominasi oleh otak kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif seorang wirausaha yang seakan-akan memiliki indera ke enam.

4. Sikap Tanggap Terhadap Perubahan
Sikap tanggap wirausahawan terhadap perubahan relatif lebih tinggi dibanding dengan orang lain. Setiap perubahan oleh seorang wirausahawan dianggap mengandung peluang yang merupakan masukan dan rujukan terhadap pengambilan keputusan. 

5. Bekerja Ekonomis dan Efisien
Seorang wirausahawan melakukan kegiatannya dengan gaya yang smart (cerdas, pintar, bijak) bukan bergaya seorang mandor. Ia bekerja keras, ekonomis dan efisien, guna mencapai hasil maksimal.
6. Visi Masa Depan
Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal hingga keadaan yang terakhir. Visi -pada hakekatnya merupakan pencerminan komitmen-kompetensi-konsistensi.

7. Sikap Terhadap Resiko
Seorang wirausahawan adalah penentu resiko dan bukan sebagai penanggung resiko. Sebagaimana dinyatakan Drucker, mereka yang ketika menetapkan sebuah keputusan telah memahami secara sadar resiko yang bakal dihadapi, dalam arti resiko itu sudah dibatasi dan terukur. Kemudian kemungkinan munculnya resiko itu diperkecil. Dalam hal ini penerapan inovasi merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya resiko. 

v  Kreativitas
Sifat keorisinilan seorang wirausah amenuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variable yang sudah ada sebelumnya.
v  Sifat Jujur
Sifat jujur akan membawa kepercayaan kepada rekan usaha dan masyarakat sehingga proses dalam berwira usaha akan mudah mendapat dukungan dari berbagi pihak. Sifat jujur juga akan membawa berkah bagi usaha berwirausaha karena sifat yang tidak jujur atau curang akan membawa kecelakaan ( Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang QS Al Muthaffifin ayat 1)
v  Sifat Amanah dana dil
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruhkamu) apa bila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil ….. (QS. An Nisa 58).
v  Sifat Cerdas
Cerdas atau pintar atau tajam pemikiran. Sifat ini sudah dimiliki pada semua orang walau pun kapasitasnya berbeda-beda dan sifat ini dapat dikembangkan atau ditingkatkan. Kecerdasan yang dikenal saat ini ada tiga yaitu cerdas emosional, intelektual ,spiritual.

Konsep 10 D dari Bygrave
Seorang Entrepreneur memang sedikit berbeda dibanding dengan orang biasa. William Bygrave membuat daftar 10 D sebagai karakteristik sifat-sifat yang harus dimiliki kewirausahaan, yaitu:
• Dream (Mimpi)
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tsb.
 • Decisiveness (Ketegasan)
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
 • Doers (Pelaku)
Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.Sekali mereka menentukan suatu jenis tindakan, mereka melaksanakannya secepat mungkin.
• Determination (Determinasi)
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
 • Dedication (Dedikasi)
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
 • Devotion (Pengabdian)
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya.
 • Details (Cermat)
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia tidak akan mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
 • Destiny (Nasib)
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yng hendak dicapainya. Dan Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri daripada bergantung kepada seorang atasan.
• Dollars (Uang)
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
 • Distribute (Distribusi)
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.











BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu melihat kedepan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan pemecahannya. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh wirausahawan dalam memenuhi kebutuhan usahanya secara realistis.Sifat-sifat yang ada dimakalah adalah sifat dasar manusia yang harus dikembangkan dan selalu dipertahankan agar dalam berwirausaha mendapatkan kesuksesan dan keberkahan. “Akhirnya marilah kita merujuk ayat Al Qur’an :Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. ArRa’duayat 11).”
3.2 SARAN
Demikian makalah ini kami sajikan, semoga dapat bermanfaat. Kritik dan saran demi kesempurnaan makalah sangat kami harapkan














DAFTAR PUSTAKA

stitattaqwa.blogspot.com/2012/05/sifat-dan-kepribadian-wirausaha.html


No comments:

Post a Comment

BELAJAR MENGETIK